Jajaki Pasar Cina, Perusahaan Telur Alternatif Raih Investasi Rp371 Miliar

Editor: M Kautsar - Rabu, 24 Agustus 2022 | 19:45 WIB
Sariagri - Perusahaan pengembang makanan alternatif Eat Just mendapatkan investasi senilai 25 juta dolar Amerika Serikat (AS), setara Rp371 juta, dan kemitraan strategis dengan perusahaan ekuitas C2 Capital Partners. Kemitraan ini bertujuan untuk mempercepat pertumbuhan usaha Eat Just di Cina.
Dilaporkan Food Business News, investasi ini menandai pertama C2 Capital Partners di sektor protein alternatif. Hubungan ini akan mendukung strategi go-to-market, penjualan, branding, edukasi konsumen, perekrutan, dan pendekatan peraturan di Cina untuk bisnis telur nabati dan daging budidaya Eat Just. Investor jangkar perusahaan adalah Alibaba Group.
“Kami berterima kasih dapat bermitra dengan C2 untuk mengembangkan bisnis kami di China,” kata Josh Tetrick, salah satu pendiri dan CEO Eat Just. “Edukasi pasar dan pengetahuan unik mereka mencakup logistik, branding, pemasaran penjualan dan distribusi omni-channel dan pengiriman jarak jauh.”
Eat Just menjual merek nabati Just Egg di Cina pada platform e-commerce termasuk Tmall.com Alibaba. Selain itu, pedagang kaki lima di Shanghai menggunakan pengganti telur dalam jianbing nabati, makanan sarapan yang populer.
Good Meat, divisi daging budidaya Eat Just, memenangkan persetujuan peraturan di Singapura. Eat Just telah melakukan pembicaraan awal dengan pejabat Cina untuk menjual produknya di sana. Good Meat juga sedang bersiap memasuki pasar AS.
Alternatif telur nabati dan daging yang dibudidayakan adalah bagian dari cetak biru nasional Cina untuk ketahanan pangan. Rencana pertanian lima tahun yang diperkenalkan awal tahun ini.
Cina menguasai lebih dari 30 persen pasar telur global dan menyumbang sekitar 30 persen konsumsi daging global, menurut data dari Organisasi Pangan dan Pertanian Perserikatan Bangsa-Bangsa.
“Kami sangat antusias untuk mendukung misi pelopor protein alternatif Eat Just dan untuk mempercepat pertumbuhan produk dan teknologi inovatif mereka di China dengan memanfaatkan wawasan dan sumber daya unik dari ekosistem C2/Alibaba,” kata Steve Lin, Managing Partner di C2.