Peternak Wajib Tahu, Ini 5 Teknologi Digital untuk Analisis Data Unggas

Editor: Dera - Senin, 17 Oktober 2022 | 11:00 WIB
Sariagri - Data ibarat emas baru, sama pentingnya dengan aset lain dalam industri perunggasan. Di mana teknologi digital yang muncul dapat memanfaatkan data unggas untuk membantu memprediksi bobot burung dan konversi pakan, memantau kesejahteraan, serta meningkatkan keberlanjutan secara keseluruhan.
"Tantangannya adalah ada penelitian yang mengatakan bahwa pada tahun 2022, 50 persen perusahaan akan kekurangan kecerdasan buatan (AI) dan literasi data yang memadai. Oleh karena itu penting adanya pertanian presisi, di mana ada perkiraan menggunakan praktik pertanian cerdas dapat menghasilkan penghematan biaya $2,3 triliun. Dari $2,3 triliun itu, $250 miliar akan berasal dari penghematan menggunakan AI dan analitik data,” jelas Simon Cohen, Direktur Penjualan, MTech Systems seperti dilansir dari WATT Poultry.
Sementara itu, Vernon Smith selaku CEO CAT Squared mengatakan pihaknya kini beralih dari komputer yang digunakan dalam manufaktur untuk sekadar mengumpulkan data menjadi lebih dari pendekatan prediktif dan preskriptif melalui penggunaan alat seperti kecerdasan buatan.
Lalu, apa saja teknologi digital untuk proses analisis data unggas? berikut ulasannya:
1. Sensor
Langkah pertama dari setiap perjalanan data dimulai dengan sensor. Sensor menghubungkan, mengumpulkan, serta mengirimkan data unggas dengan aman.
Data ini dapat berupa audio, visual, atau berbasis teks untuk melacak semuanya, mulai dari kesejahteraan hingga konsumsi pakan hingga pemantauan lingkungan dan banyak lagi. Misalnya inovasi dalam teknologi pemantauan nampan umpan mencakup pemeriksaan suhu, sel beban, laser, dan deteksi suara.
2. Internet of Things (IoT)
Internet of Things (IoT) dapat menawarkan beberapa manfaat bagi industri perunggasan. Teknologi digital ini dapat membantu menyediakan akses jarak jauh secara real-time untuk inventaris pakan, berat burung, populasi yang tepat, dan konsumsi air.
Hal ini dapat menghasilkan model prediksi yang akurat tentang waktu untuk mengosongkan tempat pakan, waktu untuk menargetkan berat burung, dan model prediksi berat burung.
3.Kecerdasan buatan
Kemajuan terbaru dalam data, perangkat lunak dan perangkat keras dan komputasi awan memicu popularitas AI di industri unggas. Sebelumnya, keputusan dibuat secara retroaktif, AI malah berfungsi sebagai model prediktif untuk membantu mendorong pengambilan keputusan berdasarkan data.
Untuk produksi unggas, AI menggerakkan teknologi optik yang dapat membantu menyediakan analisis kesejahteraan tentang kawanan ternak di dalam rumah. Di bidang manufaktur, AI dapat membantu pelaporan efektivitas peralatan (OEE), pemeliharaan prediktif, dan pengenalan produk secara keseluruhan.
4. Teknologi cloud
Teknologi cloud memungkinkan data disimpan secara virtual di internet, daripada mengharuskan organisasi memiliki penyimpanan data yang cukup. Manfaat tambahan penyimpanan cloud adalah kemudahan berbagi dengan mitra dan semua pemangku kepentingan di seluruh rantai pasokan unggas untuk mendorong analitik dan pengambilan keputusan yang didukung data.
Baca Juga: Peternak Wajib Tahu, Ini 5 Teknologi Digital untuk Analisis Data Unggas
Pasokan Berlebih, Malaysia Kembali Siap Ekspor Ayam
5. Rantai pasokan digital
Ketertelusuran sekarang dimulai di pertanian. Ini biasanya dilakukan melalui blockchain, yang dapat melacak perjalanan produk melalui seluruh rantai pasokan melalui buku besar yang didistribusikan.
Selain manfaat yang jelas dari pelacakan penarikan setelah penyakit bawaan makanan, rantai pasokan digital juga dapat digunakan untuk memberikan transparansi yang lebih besar kepada konsumen dalam produksi makanan. Barcode atau label RFID yang dapat dipindai dapat mendidik calon pembeli tentang bagaimana produk unggas mereka dibesarkan dan diberi makan.