• Home
  • News
  • Pertanian
  • Perikanan
  • Kehutanan
  • Perdagangan
  • Energi
  • Teknologi
  • Agri Channel
  • Podcast
  • Galeri
  • Stories
  • Events
  • Indeks
  • Home
  • News
  • Pertanian
  • Peternakan
  • Perkebunan
  • Pangan
  • Hortikultura
  • Perikanan
  • Kehutanan
  • Perdagangan
  • Energi
  • Teknologi
  • Agri Channel
  • Poscast
  • Galeri
  • Stories
  • Events
  • Indeks
  • Home
  • Teknologi

ISAMS, Sistem Pertanian Pintar Karya Peneliti Universitas Brawijaya

sariagri.id - Rabu, 20 Januari 2021 | 23:00 WIB

Berita Teknologi, sistem pertanian, ISAMS, universitas brawijaya

Ilustrasi tanaman apel. (pixabay)
Ilustrasi tanaman apel. (pixabay)

Berita Teknologi - ISAMS sangat cocok untuk lahan dengan sumber air yang minim.

Penulis: Antoni, Editor: Dera

SariAgri - Peneliti Universitas Brawijaya (UB) Malang, Jawa Timur berhasil mengembangkan sistem pemantauan pertanian pintar yang diberi nama Integrated Smart Agriculture Monitoring System (ISAMS). Sistem pertanian pintar ini diklaim mampu memantau dan mengukur kebutuhan aneka jenis tanaman selama proses penanaman secara real-time melalui smartphone.

Salah satu peneliti, Eka Maulana mengatakan sistem pemantauan pertanian pintar terpadu ini menerapkan teknologi elektronik dan internet untuk memproses kondisi pemantauan langsung dari lahan yang ditanami.

Dengan sistem ini, kelembaban tanah, kelembaban udara, suhu, intensitas cahaya, dan kondisi lingkungan dapat dicatat secara tepat. Data-data yang dikelola ISAMS dapat dipantau melalui smartphone lewat jaringan internet.

“Sistem ini ditujukan untuk pertanian presisi dan bukan hanya untuk tanaman pangan, tapi juga tanaman obat,” kata Eka Maulana.

Baca Juga: Mengintip Kecanggihan Drone di Era Pertanian Modern
Biar Lebih Awet, Begini Cara Pengolahan Susu Segar Agar Tak Cepat Basi

Pertanian presisi adalah sistem pertanian yang menggunakan teknik pencatatan parameter yang dipantau dari lahan tanam untuk bertani secara lebih efisien dan berkelanjutan serta mengurangi pemborosan sumber daya.

Wahyu Nugroho, anggota tim lainnya mengaku ISAMS, telah diuji di lapangan dengan tingkat pengukuran yang tepat dan real-time berdasarkan kondisi langsung di lapangan. Data pengukuran dapat dipantau secara langsung melalui web service berdasarkan node dan data dari masing-masing sensor pada lahan pertanian di Dau dan Cangar.

"Sistem ini tidak hanya untuk petani saja, data pemantauan ini juga dapat diakses oleh konsumen atau pihak lain sebagai materi. Tapi utamanya untuk petani, data ini sangat bagus untuk pengambilan keputusan, ”ujar Wahyu.

Sistem ISAMS dapat diterapkan pada berbagai jenis tanaman, baik tanaman obat (ginseng, purwaceng, jenis akar rimpang), tanaman hias (hokyantea, serut, santigi, tanaman bunga), serta sayuran (bawang merah, selada, sawi, bayam).

Sistem ini juga dapat dimanfaatkan untuk tanaman buah-buahan (melon, apel, stroberi, jeruk), tanaman pangan (padi, jagung, gandum), dan tanaman hortikultura lainnya.

ISAMS dapat diterapkan pada lahan terbuka (sawah, kebun, sawah), sistem rumah kaca dengan tanah atau sistem pertanian perkotaan lainnya (hidroponik, aeroponik, aquaponik).

Parameter yang diukur dalam sistem pertanian ini dapat disesuaikan dengan jenis media tanam, jenis tanaman atau masa panen. Pola pengukuran dan pengiriman data dapat diatur sesuai protokol komunikasi data yang diinginkan sesuai dengan kapasitas memori.

Menurut para peneliti, untuk urban farming, ISAMS sangat cocok untuk lahan dengan sumber air yang minim. Dengan memantau kondisi parameter tanah, kebutuhan air dapat dioptimalkan berdasarkan jenis tanaman dan tingkat kelembaban tanah.

Satu alat dapat mencakup area sekitar 10m² sehingga luas lahan yang tersedia dapat dibagi untuk menentukan jumlah alat ISAMS yang digunakan.

“Kami sudah mencoba perkebunan melon yang dikembangkan dengan alat ini sudah menghasilkan 1,5 ton di lahan seluas 300 m² dalam waktu tiga bulan,” tutup Wahyu.

Selain Wahyu Nugroho dan Eka Maulana, Dosen UB yang terlibat dalam pengembangan ISAMS adalah Waru Djuriatno dan Dr. Herman Suryokumoro.

SHARE

  • LINE

TOPICS

  • Teknologi Pertanian

COMMENTS

Lainnya

  • Ilustrasi lahan pertanian kedelai. (Pixabay)

    Hortikultura 8 jam lalu

    Kedelai Cocok Ditanam Saat Kemarau, Akademisi Ingatkan Petani Siapkan Benih

  • Ribuan sapi terkatung-katung di Laut Spanyol. (The Guardian)

    Peternakan 9 jam lalu

    Diduga Menderita Bluetongue, 2.000 Ekor Sapi Terkatung-katung di Laut

  • Ilustrasi makanan di kulkas. (freepik)

    Pangan 10 jam lalu

    Catat, Ini 8 Makanan yang Sebaiknya Tak Disimpan di Kulkas

  • Sebanyak 3.600 anak bebek asal Jawa Tengah ditolak masuk lampung. (Sariagri/Kurniawan)

    Peternakan 11 jam lalu

    Tak Ada Sertifikat Kesehatan, Ribuan Anak Bebek Ditolak Masuk Lampung

  • Marigold atau bunga tahi ayam. (pixabay)

    Hortikultura 12 jam lalu

    Dijuluki Bunga Tahi Ayam, Begini Cara Menanam Marigold Agar Cepat Mekar

  • Dinas Pertanian Aceh besar berusaha memenuhi kebutuhan air sawah dengan metode pompanisasi. (Antara)

    Pertanian 13 jam lalu

    Alami Kekeringan, 800 Hektare Sawah di Aceh Besar Terancam Gagal Panen

  • Kacang Pistachio. (Pixabay)

    Pangan 14 jam lalu

    Waspada! Ini Dampak Buruk Konsumsi Kacang Pistachio Secara Berlebihan

  • Ilustrasi benih gandum. (pixabay)

    Perdagangan 15 jam lalu

    Jaga Ketahanan Pangan, Rusia Perketat Kualitas Benih Impor

  • Ilustrasi bunga mawar. (Pixabay)

    Hortikultura 16 jam lalu

    Selain Simbol Cinta, Ini 5 Manfaat Ajaib Bunga Mawar Bagi Kecantikan Kulit

  • Menyulap sampah menjadi karya seni. (Sariagri/Yani)

    News 17 jam lalu

    Keren, Kakek 70 Tahun Ini Menyulap Sampah Jadi Karya Seni Menakjubkan

banner-sariagri.id

Top News

  • Tembakau Berkualitas dari Petani Lereng Gunung Sinabung
  • 5 Tips Memasak Ikan agar Nutrisinya Tidak Hilang
  • Kaya Manfaat, Begini 6 Cara Budi daya Tomat
  • Aneh dan Unik, Ini 7 Tanaman yang Layaknya dari 'Dunia Lain'
  • Agar Produksi Maksimal, Kenali 6 Cara Teknik Budidaya Tembakau
  • Tak Perlu Repot, Begini Cara Mudah Mengukur pH Tanah dengan Kunyit
  • Dua Pelabuhan Perikanan Diproyeksikan Terapkan Eco Fishing Port
  • Hati-hati, Minum Kopi Berlebihan Bisa Pengaruhi Struktur Otak
  • Wow! Sederet Selebriti Dunia Ini Punya Peternakan dan Lahan Pertanian
  • Begini Kata Peneliti Soal Viralnya Ikan Hiu Berwajah Manusia
banner-sariagri.id

TRENDING TAG

  • #Pertanian
  • #Agribisnis
  • #Peternakan
  • #Perikanan
  • #Perkebunan
banner-sariagri.id
logo-sariagri.id

FOLLOW US

app-store-sariagri.id google-apps-sariagri.id

Tentang Kami Syarat & Ketentuan Disclaimer Pedoman Media Siber Karier Hubungi Kami

KATEGORI

  • Home
  • Pertanian
  • Perikanan
  • Kehutanan
  • Perdagangan
  • Energi
  • Teknologi
  • Agri Channel
  • Podcast
  • Galeri

INFORMASI

  • Tentang Kami
  • Syarat & Ketentuan
  • Disclaimer
  • Pedoman Media Siber
  • Karier
  • Hubungi Kami

© 2021 - Sariagri, All right reserved | page rendered in 0.1435