Demi Petani, Babel Gunakan 'Drone' Tebar Pupuk

Gubernur Babel Erzaldi Rosman saat panen sorgum. (Foto: Sariagri/Doni)

Penulis: Yoyok, Editor: Reza P - Selasa, 9 Februari 2021 | 18:50 WIB

SariAgri - Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) akan menerapkan teknologi pesawat tanpa awak atau drone untuk menebar pupuk dan menyemprotkan obat ke tanaman yang terserang penyakit atau hama. Drone juga akan membantu hasil produksi meningkat serta efisiensi tenaga dan waktu bagi para petani.

"Sebelum masa tanam pada April tahun ini, teknologi drone sudah diterapkan karena dinilai lebih efisien dan efektif," kata Gubernur Kepulauan Babel, Erzaldi Rosman Djohan di Pangkalpinang, Selasa (9/2).

Ia mengatakan penerapan teknologi drone ini, agar transformasi ekspor pada komoditi pertanian serta efisiensi tenaga dan waktu bagi para petani semakin meningkat, guna mewujudkan negeri serumpun sebalai menjadi provinsi maju yang unggul bidang inovasi agropolitan.

"Teknologi ini tentunya memberikan banyak keuntungan serta manfaat bagi para petani, dalam memperluas lahan pertanian untuk meningkatkan produksi padi, lada putih, sawit dan komoditas lainnya," ujarnya.

Selain itu, teknologi drone juga dapat membantu dalam hal pengawasan, seperti memonitor Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) yang mengakibatkan pencemaran pesisir akibat pengolahan tambak udang.

"Untuk mendukung peningkatkan ekspor pertanian, kita akan mendorong realisasi pembangunan jembatan penghubung Pulau Sumatra - Bangka, karena kehadiran jembatan tersebut, produksi pertanian kita dapat tersebar secara cepat ke seluruh pelosok Sumatra," katanya.

Baca Juga: Demi Petani, Babel Gunakan 'Drone' Tebar Pupuk
Patut Dicontoh, Begini Konsep Pertanian Berkelanjutan Ala Petani AS



Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Babel, Juaidi, mengatakan konsep bertani menggunakan teknologi menjadi sebuah keharusan dalam meningkatkan produktivitas pangan. Kehadiran drone yang dipadukan dengan aplikasi digital pun bisa digunakan untuk memetakan tantangan yang dihadapi petani.

"Saya ingin mengatakan bahwa kita tidak dapat menghindari kemajuan teknologi yang terus bermunculan, tugas kita bagaimana memanfaatkan teknologi ini untuk mewujudkan pertanian modern yang makin baik dan biaya produksi yang makin rendah," ujarnya.