Mengenal 7 Sistem Hidroponik yang Jarang Diketahui

Ilustrasi Hidroponik (Foto: Pixabay)

Penulis: Rashif Usman, Editor: Reza P - Selasa, 9 Februari 2021 | 19:30 WIB

SariAgri - Hidroponik diambil dari bahasa Yunani yaitu hydro yang artinya air dan ponos yang artinya daya. Sistem ini juga dikenal dengan sebutan Soilless Culture yang artinya budidaya tanaman tanpa tanah.

Hidroponik memiliki beberapa keuntungan, seperti tidak membutuhkan lahan luas, menciptakan udara bersih di sekitar rumah serta serangan hama relatif kecil.

Larutan unsur hara atau nutrisi sebagai sumber pasokan air dan mineral merupakan faktor penting untuk pertumbuhan dan kualitas hasil tanaman pada budidaya hidroponik. Unsur hara yang diberikan harus mengandung unsur makro (N, P, S, K, Ca, MG) dan unsur mikro (B, Cl, Cu, fe, Mn, Mo, Zn).

Dikutip dari artikel Hidroponik untuk Pemula, Lembaga penelitian dan Pengabdian Masyarakat, Universitas Sam Ratulangi, terdapat 7 tipe sistem Hidroponik:

1. Drip System

Baca Juga: Mengenal 7 Sistem Hidroponik yang Jarang Diketahui
Gardellive, Inovasi Mahasiswa ITS Bantu Kembangkan Kebun Komunitas



Sistem ini menggunakan sistem irigasi tetes (Drip Irrigation system) untuk mengalirkan nutrisi ke wilayah perakaran melalui selang irigasi dengan menggunakan dripper yang diatur dengan timer.

Keunggulan dari sistem ini adalah cairan nutrisi ditetes langsung ke setiap perakaran tanaman, sehingga resiko kegagalan kecil.

2. Ebb and Flow

Ebb and flow ini disebut juga sebagai sistem pasang surut. Pada sistem ini, larutan nutrisi diberikan dengan cara menggenangi wilayah perakaran pada waktu yang ditentukan.

Kelebihan dari sistem ini adalah tanaman mendapatkan suplai oksigen,air dan nutrisi secara periodik. Selain itu, perawatan terbilang cukup mudah karena tidak memerlukan penyiraman.

3. Nutrient Film Technique

Pada sistem ini, nutrisi dipompa ke tanaman melalui aliran air yang tipis, sehingga akar tumbuhan bersentuhan dengan lapisan nutrisi yang mengalir.

Kelebihan menggunakan dari sistem ini, ketika aliran listrik terputus maka cairan nutrisi masih tersisa di dalam sistem. Hal ini membuat tanaman selalu tercukupi nutrisinya.

4. Deep Water Culture

Sistem ini disebut juga sebagai sistem rakit apung (Floating raft system). Metode ini cukup sederhana, karena akar direndam dalam larutan nutrisi.

keuntungan utama dari sistem ini yaitu tidak memerlukan pompa untuk nutrisi kecuali untuk aerasi.

5. Wicky System

Sistem ini merupakan metode hidroponik yang paling sederhana. Wick System menggunakan bahan daur ulang (botol bekas minuman) sebagai wadah untuk nutrisi. Tanaman mendapatkan nutrisi yang diserap melalui wadah untuk nutrisi, sistemnya seperti kompor minyak tanah.

Keuntungan dari sistem ini adalah bahan yang digunakan sangat mudah didapatkan, seperti botol atau gelas bekas minuman dan kain flanel yang mudah dijumpai.

Aeroponik berbeda dengan hidroponik konvensional, sistem ini menyemprotkan nutrisi yang mengandung mineral tinggi ke akar tanaman secara berkala. Penyemprotan dilakukan menggunakan pompa bertekanan tinggi melalui sprinkler.

Kelebihan dari aeroponik adalah membantu lingkungan dengan cara menghemat air.

7. Aquaponik

Aquaponik memanfaatkan produk pertanian dan perikanan dalam satu wadah sekaligus. Sistem ini menggunakan air kolam ikan sebagai sumber nutrisi untuk tanaman. Kandungan nutrisi terbentuk secara alamiah dari sisa kotoran ikan dan pakan ikan yang terlarut dalam air.

Keuntungan dari aquaponik itu sendiri dapat menghasilkan dua produk sekaligus, yaitu sayuran dan ikan.