Berita Tekonologi - Robot hanya mengambil buah yang matang dengan mengklasifikasikan ukuran dan kematangannya, sehingga lebih efektif.
SariAgri - Memetik buah memang aktivitas yang menyenangkan, namun bagaimana jika masa panen tiba maka ada ribuan buah yang harus segera di petik dalam waktu bersamaan.
Melakukannya secara manual dengan tenaga manusia pastinya akan menghabiskan waktu yang tidak sedikit, terlebih metode tersebut dinilai sangat melelahkan dan kurang efisien.
Melihat kondisi ini, Tevel Aerobotics Technologies telah mengembangkan robot otonom terbang (FAR) yang memanfaatkan kecerdasan buatan (AI) yang mampu mengidentifikasi buah yang sudah matang dan memetiknya.
Perusahaan menyatakan, robot terbang pemetik buah ini dapat digunakan di mana-mana dan dapat memenuhi kebutuhan tenaga kerja pemetik buah dengan biaya lebih rendah, sehingga membuat pengelolaan kebun lebih mudah dan lebih efisien, demikian dikutip dari interestingengineering.
Baca Juga: Biar Lebih Awet, Begini Cara Pengolahan Susu Segar Agar Tak Cepat Basi
Mengintip Kecanggihan Drone di Era Pertanian Modern
Robot FAR menggunakan algoritme persepsi AI untuk menemukan pohon dan algoritme penglihatan untuk mendeteksi buah di antara dedaunan. Saat memetik buah, waktu sangat penting karena buah yang terlambat dipetik dua minggu akan kehilangan 80 persen nilainya.
Robot hanya mengambil buah yang matang dengan mengklasifikasikan ukuran dan kematangannya, serta mampu menangani pekerjaan ini secara efektif. Setelah memilih buah, robot mencari cara terbaik untuk mendekatinya dan menggunakan lengan pemetiknya untuk menangkap buah.
Beberapa robot dapat memanen kebun tanpa menabrak satu sama lain berkat satu otak digital otonom dalam unit perangkat di darat. Selain itu, mereka bisa bekerja 24 jam sehari.
Robot kompeten seperti itu selalu mengangkat topik pengangguran manusia. Namun Tevel Aerobotics Technologies menyatakan, robotnya tidak untuk menggantikan pemetik buah manusia, melainkan dirancang untuk melengkapi mereka.