• Home
  • News
  • Pertanian
  • Perikanan
  • Kehutanan
  • Perdagangan
  • Energi
  • Teknologi
  • Agri Channel
  • Podcast
  • Galeri
  • Stories
  • Events
  • Indeks
  • Home
  • News
  • Pertanian
  • Peternakan
  • Perkebunan
  • Pangan
  • Hortikultura
  • Perikanan
  • Kehutanan
  • Perdagangan
  • Energi
  • Teknologi
  • Agri Channel
  • Poscast
  • Galeri
  • Stories
  • Events
  • Indeks
  • Home
  • Teknologi

Ilmuwan Cina Kembangkan Teknologi Pengenal Wajah untuk Kera

sariagri.id - Selasa, 23 Februari 2021 | 11:00 WIB

teknologi, teknologi peternakan, kera

Sejumlah ilmuwan China sedang mengembangkan teknologi pengenalan wajah untuk kera emas berhidung pesek, salah satu spesies asli yang hidup di Pegunungan Qinling dan masuk dalam daftar hewan paling dilindungi di China.(Foto: WIkipedia)
Sejumlah ilmuwan China sedang mengembangkan teknologi pengenalan wajah untuk kera emas berhidung pesek, salah satu spesies asli yang hidup di Pegunungan Qinling dan masuk dalam daftar hewan paling dilindungi di China.(Foto: WIkipedia)

Berita teknologi - Sistem tersebut perlu memiliki kemampuan analisis mendalam (deep learning) yang lebih tinggi.

Editor: M Kautsar

SariAgri - Tim peneliti, yang terdiri dari para ilmuwan Northwest University di Xi'an, ibu kota Provinsi Shaanxi, Cina barat laut, itu juga merupakan tim peneliti pertama di negara tersebut yang secara sistematis meneliti kera emas di alam liar.

Teknologi pengenalan wajah kera itu bertujuan membuat sebuah basis data informasi identitas untuk kera emas di Pegunungan Qinling dengan mengekstraksi fitur atau karakteristik wajah hewan-hewan tersebut.

Teknologi itu masih dalam tahap percobaan dan saat ini mampu mengenali sekitar 200 ekor kera emas.

"Kami mengabadikan 700 hingga 800 foto dari masing-masing kera, sementara tingkat pengenalannya bisa mencapai 94 persen," ujar Zhang He, salah satu anggota tim peneliti.

Setelah dikembangkan sepenuhnya, sistem tersebut dapat ditanamkan dalam kamera-kamera inframerah yang dipasang di alam liar, dan secara otomatis menangkap keberadaan kera, mengidentifikasi namanya, dan mengumpulkan data perilaku mereka, papar Zhang.

Masalah utama dari pengenalan wajah kera adalah bahwa hewan tersebut lebih berbulu daripada manusia dan memiliki sejumlah perbedaan karakterisitik wajah yang hampir tidak kentara, sehingga sistem tersebut perlu memiliki kemampuan analisis mendalam (deep learning) yang lebih tinggi.

"Kami membutuhkan lebih banyak gambar beresolusi tinggi untuk meningkatkan tingkat pengenalan wajah," kata pemimpin tim tersebut, Li Baoguo. "Namun, hal itu sangat sulit karena kera tidak bisa 'bekerja sama' dengan kamera-kamera di alam liar."

Teknologi baru itu akan secara signifikan lebih memudahkan penelitian ketika spesies langka itu mencapai usia dewasa. Umumnya, para ilmuwan membutuhkan waktu satu hingga dua tahun untuk melakukan analisis perilaku mendalam bagi sebuah koloni tertentu dari kera-kera ini.

"Jika teknologi pengenalan wajah kera diadopsi, penelitian awal spesies ini, termasuk lokasi, identifikasi, dan pengamatan perilakunya, akan sangat dipersingkat, sehingga dapat meningkatkan efisiensi penelitian," tutur Li.

Pegunungan Qinling dihuni sekitar 4.000 ekor kera emas berhidung pesek, salah satu hewan arboreal (hidup di pohon atau bernaung pada pohon) khas yang hidup sepanjang tahun di hutan pada ketinggian 1.500 hingga 3.300 meter.

Pegunungan itu juga menjadi rumah bagi berbagai jenis tumbuhan dan hewan liar seperti panda raksasa dan ibis jambul.

SHARE

  • LINE

TOPICS

  • Teknologi
  • Satwa Liar

COMMENTS

Lainnya

  • Ilustrasi lahan pertanian kedelai. (Pixabay)

    Hortikultura 7 jam lalu

    Kedelai Cocok Ditanam Saat Kemarau, Akademisi Ingatkan Petani Siapkan Benih

  • Ribuan sapi terkatung-katung di Laut Spanyol. (The Guardian)

    Peternakan 8 jam lalu

    Diduga Menderita Bluetongue, 2.000 Ekor Sapi Terkatung-katung di Laut

  • Ilustrasi makanan di kulkas. (freepik)

    Pangan 9 jam lalu

    Catat, Ini 8 Makanan yang Sebaiknya Tak Disimpan di Kulkas

  • Sebanyak 3.600 anak bebek asal Jawa Tengah ditolak masuk lampung. (Sariagri/Kurniawan)

    Peternakan 10 jam lalu

    Tak Ada Sertifikat Kesehatan, Ribuan Anak Bebek Ditolak Masuk Lampung

  • Marigold atau bunga tahi ayam. (pixabay)

    Hortikultura 11 jam lalu

    Dijuluki Bunga Tahi Ayam, Begini Cara Menanam Marigold Agar Cepat Mekar

  • Dinas Pertanian Aceh besar berusaha memenuhi kebutuhan air sawah dengan metode pompanisasi. (Antara)

    Pertanian 12 jam lalu

    Alami Kekeringan, 800 Hektare Sawah di Aceh Besar Terancam Gagal Panen

  • Kacang Pistachio. (Pixabay)

    Pangan 13 jam lalu

    Waspada! Ini Dampak Buruk Konsumsi Kacang Pistachio Secara Berlebihan

  • Ilustrasi benih gandum. (pixabay)

    Perdagangan 14 jam lalu

    Jaga Ketahanan Pangan, Rusia Perketat Kualitas Benih Impor

  • Ilustrasi bunga mawar. (Pixabay)

    Hortikultura 15 jam lalu

    Selain Simbol Cinta, Ini 5 Manfaat Ajaib Bunga Mawar Bagi Kecantikan Kulit

  • Menyulap sampah menjadi karya seni. (Sariagri/Yani)

    News 16 jam lalu

    Keren, Kakek 70 Tahun Ini Menyulap Sampah Jadi Karya Seni Menakjubkan

banner-sariagri.id

Top News

  • Tembakau Berkualitas dari Petani Lereng Gunung Sinabung
  • 5 Tips Memasak Ikan agar Nutrisinya Tidak Hilang
  • Kaya Manfaat, Begini 6 Cara Budi daya Tomat
  • Aneh dan Unik, Ini 7 Tanaman yang Layaknya dari 'Dunia Lain'
  • Agar Produksi Maksimal, Kenali 6 Cara Teknik Budidaya Tembakau
  • Tak Perlu Repot, Begini Cara Mudah Mengukur pH Tanah dengan Kunyit
  • Dua Pelabuhan Perikanan Diproyeksikan Terapkan Eco Fishing Port
  • Hati-hati, Minum Kopi Berlebihan Bisa Pengaruhi Struktur Otak
  • Wow! Sederet Selebriti Dunia Ini Punya Peternakan dan Lahan Pertanian
  • Begini Kata Peneliti Soal Viralnya Ikan Hiu Berwajah Manusia
banner-sariagri.id

TRENDING TAG

  • #Pertanian
  • #Agribisnis
  • #Peternakan
  • #Perikanan
  • #Perkebunan
banner-sariagri.id
logo-sariagri.id

FOLLOW US

app-store-sariagri.id google-apps-sariagri.id

Tentang Kami Syarat & Ketentuan Disclaimer Pedoman Media Siber Karier Hubungi Kami

KATEGORI

  • Home
  • Pertanian
  • Perikanan
  • Kehutanan
  • Perdagangan
  • Energi
  • Teknologi
  • Agri Channel
  • Podcast
  • Galeri

INFORMASI

  • Tentang Kami
  • Syarat & Ketentuan
  • Disclaimer
  • Pedoman Media Siber
  • Karier
  • Hubungi Kami

© 2021 - Sariagri, All right reserved | page rendered in 0.1048