Berita Teknologi - Huawei meluncurkan proyek peternakan babi lewat kecerdasan buatan.
SariAgri - Raksasa teknologi Cina Huawei Technologies Co meluncurkan proyek peternakan babi lewat kecerdasan buatan pada Senin (22/2/2021) lalu. Saat ini, perusahaan sedang berusaha mengembangkan bisnis ke area baru, akibat bisnis ponselnya terdampak sanksi perdagangan AS yang berkelanjutan.
Dilansir dari South China Morning Post, Presiden divisi bisnis Huawei, Duan Aijun, , membuat pengumuman di situs mikroblog Weibo, meski tanpa menjelaskan lebih lanjut.
Langkah terbaru dilakukan Huawei, menunjukkan bahwa perusahaan terus mencari sumber pendapatan baru setelah bisnis ponselnya dilumpuhkan oleh pembatasan perdagangan AS yang memutus akses ke chip dan teknologi AS lainnya seperti aplikasi dan layanan Google.
Dengan setengah dari populasi babi dunia berada di Cina. Negari Tirai Bambu ini memiliki industri peternakan babi terbesar di dunia, yang dengan cepat berkembang dari serangkaian bisnis kecil di halaman belakang, menjadi peternakan skala besar modern yang membutuhkan dukungan teknologi tinggi.
Baca Juga: Super Canggih, Robot Terbang Ini Bantu Petani Petik Buah Saat Panen
Ilmuwan Cina Kembangkan Teknologi Pengenal Wajah untuk Kera
Teknologi akan membantu memodernisasi peternakan babi dengan AI yang diperkenalkan untuk mendeteksi penyakit dan melacak babi. Selain itu, teknologi pengenalan wajah dapat mengidentifikasi masing-masing babi. Termasuk memantau berat badan, diet, dan ketahanan fisik mereka.
"Peternakan babi adalah contoh lain bagaimana kami mencoba merevitalisasi beberapa industri tradisional dengan teknologi TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi) untuk menciptakan nilai lebih bagi industri di era 5G," ujar juru bicara Huawei.
Baru-baru ini, beberapa perusahaan asal Cina lainnya seperti JD.com, NetEase, dan Alibaba Group Holding juga tengah berusaha memberikan peningkatan teknologi pada industri peternakan babi di Cina.