A PHP Error was encountered

Severity: Warning

Message: Undefined array key -1

Filename: controllers/Article.php

Line Number: 597

Backtrace:

File: /home/u1347553/public_html/application/controllers/Article.php
Line: 597
Function: _error_handler

File: /home/u1347553/public_html/index.php
Line: 316
Function: require_once

Atasi Krisis Pangan Global, Petani Harus Diberi Akses Bibit Berkualitas - Teknologi sariagri.id

Atasi Krisis Pangan Global, Petani Harus Diberi Akses Bibit Berkualitas

Ilustrasi benih gandum. (pixabay)

Editor: Arif Sodhiq - Rabu, 24 Maret 2021 | 06:00 WIB

SariAgri - Untuk memenuhi kebutuhan pangan global, pemuliaan tanaman sudah menggabungkan inovasi terbaru, biologi sel dan genetika. Teknologi benih terbaru dapat meningkatkan spektrum tanaman pangan dengan lebih tepat dan efisien dibanding sebelumnya.

Sekretaris Umum International Seed Federation, Michael Keller mengatakan dengan teknologi benih dapat dikembangkan tomat yang rasanya lebih enak dan bergizi, kakao tahan penyakit, gandum rendah gluten, jagung tahan kekeringan dan banyak modifikasi sifat tanaman lainnya.

“Dalam hal pemuliaan tanaman, kita benar-benar berada di ambang revolusi baru,” ujarnya.

Namun Keller mengingatkan teknologi benih saja tidak cukup untuk memerangi kelaparan global. Menurut World Economic Forum, jumlah kelaparan global akan menyentuh 840 juta orang pada tahun 2030.

Upaya lainnya yang juga harus dilakukan adalah memberi insentif pada inovasi, mengurangi inefisiensi pasar dan melindungi sumber daya genetik yang penting.

“Kita perlu segera menjembatani dan menyelaraskan insentif sektor swasta dengan kebutuhan sektor publik,” katanya.

Pada Maret 2021 lebih dari 200 asosiasi benih telah menandatangani deklarasi untuk mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs PBB) melalui kolaborasi sektor publik dan swasta serta asosiasi benih dari seluruh dunia.

“Masih sangat sedikit petani di dunia yang dapat mengakses benih berkualitas dengan potensi hasil lebih tinggi dan lebih tahan kekeringan. Karena itu sektor benih sangat diharapkan dapat bekerja sama dengan semua mitra baik pemerintah maupun swasta,” tegasnya.

Keller menekankan pentingnya ketahanan pangan dunia dan upaya mengatasi krisis pangan. Karena itu petani harus memiliki akses untuk mendapatkan benih berkualitas.

“Benih merupakan hal penting dalam pertanian dan teknologi yang tersedia menjadikan produksi benih bisa lebih cepat dan tepat dibanding sebelumnya,” jelasnya.

Menurut dia, di satu sisi pemerintah harus membantu memastikan petani memiliki akses seluas-luasnya dalam memilih benih berkualitas. Di sisi lain, pemulia tanaman juga perlu melakukan peningkatan perlindungan dalam penggunaan sumber daya genetik.

Dia menambahkan, idealnya semua pihak dapat menyelaraskan regulasi pasar benih internasional, termasuk di dalamnya terkait phytosanitary (mengendalikan penyakit tanaman) dan hak kekayaan intelektual yang dapat membantu membuka energi sektor swasta.

Di beberapa negara termasuk Kolombia dan Vietnam, Konvensi Internasional untuk Perlindungan Varietas Baru Tanaman (UPOV) telah mendorong inovasi, membantu membangun industri, meningkatkan hasil panen dan mata pencaharian.

“Dengan memperluas peran konvensi akan membuka pasar lokal yang menguntungkan petani dan konsumen. Sektor benih siap melangkah maju untuk mencapai tujuan bersama dalam mewujudkan ketahanan pangan global,” pungkasnya.



Baca Juga: Atasi Krisis Pangan Global, Petani Harus Diberi Akses Bibit Berkualitas
Tren Vegan Berkembang, Jepang Luncurkan Program Sertifikasi Daging Nabati