Bisnis Daur Ulang Sampah Tumbuh 5,2 Persen

Tempat Pembuangan Sampah (Freepik)

Editor: M Kautsar - Senin, 26 April 2021 | 23:00 WIB

SariAgri - Dosen Sekolah Bisnis dan Manajemen Institut Teknologi Bandung (ITB) Meli Famiola Hariadi mengatakan, sampah yang dihasilkan dari berbagai aktivitas manusia sebenarnya berpotensi mendatangkan penghasilan apabila dimanfaatkan.

Ada dua peluang bisnis yang bisa dijalankan dari bahan baku sampah, yakni bisnis daur ulang (recycle industry) dan bisnis dengan memanfaatkan sumber dari alam (biobased industry).

Menurut Meli, bisnis daur ulang sangat potensial mendatangkan untung karena trennya tumbuh 5,2 persen. Masyarakat tinggal mencari model bisnis dan teknologi untuk menjalankan model bisnis tersebut. Sementara untuk biobased industry, Meli menjelaskan, caranya adalah dengan memanfaatkan sampah yang bisa dijalankan dalam bidang pertanian. 

"Dua model bisnis tersebut perlu dijalankan bersama-sama oleh komunitas," tutur Meli dalam seminar daring Peningkatan Literasi Pengelolaan Sampah Rumah Tangga Menuju Zero Waste Society yang diadakan Sekolah Bisnis dan Manajemen Institut Teknologi Bandung, Senin (26/4).

Sementara itu Kepala PD Kebersihan, Gun Gun Saptari Hidayat terus mengingatkan masyarakat agar mau mengelola sampah sehingga sampah yang dibuang ke TPA hanya berupa residu. Pengelolaan sampah dilakukan dengan mengurangi, memisahkan hingga memanfaatkan sampah.

Sampah organik dikembalikan ke alam dengan membuat lubang resapan biopori, lubang sampah organik, atau dibuat menjadi kompos. Sementara sampah non-organik bisa disalurkan ke bank sampah.

Sementara itu, Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat ITB Sugeng Joko Sarwono mengatakan, ITB turut berupaya mengurangi sampah, salah satunya dengan mengurangi penggunaan plastik di kantin.

Untuk mengefisiensikan penggunaan listrik, ITB juga membangun gedung di SBM ITB yang pencahayaannya memanfaatkan pembangkit listrik tenaga surya.