Jellyfishbot, Perahu Pintar Pembersih Sampah Apung di Pelabuhan

Ilustrasi perahu sampah. (pixabay)

Editor: Dera - Jumat, 23 Juli 2021 | 15:50 WIB

SariAgri - Di wilayah Perancis Selatan, Pelabuhan Cassis dikenal sebagai salah satu kawasan wisata cukup terkenal kerena keindahan alamnya. Namun keindahan itu kerap terganggu oleh banyaknya sampah-sampah yang mencemari lingkungan perairan, mulai dari kantong plastik, botol minuman bekas hingga masker bedah bekas.

Untuk mengatasi persoalan sampah tersebut, pihak pelabuhan pun memanfaatkan sebuah perahu pembersih sampah otonom yang mereka beri nama Jellyfishbot.

Cara kerja perahu ini cukup sederhana. Menggunakan teknologi remote kontrol, perahu berwarna kuning ini dapat dioperasikan dari jarak jauh, menjaring sampah-sampah dengan jaring yang berada di bagian lambungnya yang lebar.

Bentuknya yang ramping membuat perahu berwarna kuning cerah ini dapat dioperasikan dengan menjangkau sudut-sudut dan ruang sempit yang sulit dijangkau.

"(Perahu) itu bisa ke mana-mana," kata Nicolas Carlesi, yang memiliki gelar PhD di bidang robotika bawah laut dan perusahaannya, IADYS yang menciptakan kapal tersebut.

Robot pembersih sampah. (Asiaone)
Robot pembersih sampah. (Asiaone via Reuters)

Menurut Carlesi, Jellyfishbot sudah beroperasi di sekitar 15 pelabuhan Prancis dan telah diekspor ke negara-negara termasuk Singapura, Jepang dan Norwegia. Perusahaan juga telah meluncurkan versi otonom.

Carlesi mengatakan dia mendapatkan ide itu setelah melihat betapa banyak sampah yang mengapung di air pelabuhan. Perahu pembersih sampah ini bukan satu-satunya perangkat dari jenisnya. Clear Blue Sea nirlaba San Diego juga mengembangkan robot pengumpul sampah tipe proto yang disebut "FRED".

Baca Juga: Jellyfishbot, Perahu Pintar Pembersih Sampah Apung di Pelabuhan
Sayangi Bumi dengan Eco Enzyme, Begini Cara Buat dan Segudang Manfaatnya

Selain itu, sebuah perusahaan teknologi kelautan yang berbasis di Belanda, RanMarine, telah mengembangkan sebuah robot bernama "Waste Shark" yang telah dikerahkan untuk membersihkan sampah di pelabuhan Rotterdam.

"Saya berpikir mengapa tidak mencoba membuat tugas yang sulit dan terkadang tanpa pamrih ini untuk memungut sampah menjadi lebih mudah? Jadi kami membuat robot ini," ungkap Carlesi, seperti dilansir Asia One.