Magic Machine Sugar Cane, Inovasi Alsintan Memudahkan Panen Tebu

Magic Machine Sugar Cane yakni sebuah alat untuk mengoptimalisasi_produktivitas_hasil_pemanenan_dan_tebang_angkut_oleh petani tebu karya mahasiswa UMM. (Foto: Sariagri/Arief L)

Editor: M Kautsar - Kamis, 26 Agustus 2021 | 13:10 WIB

Sariagri - Minimnya penerapan teknologi dalam alat mesin pertanian (alsintan) tebu, menjadi penghambat produktivitas terutama saat memasuki masa panen. Berangkat permasalahan itu, sekelompok mahasiswa dari berbagai jurusan Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) Jawa Timur melakukan inovasi dengan merancang sebuah alat yang diberi nama Magic Machine Sugar Cane.

Alat ini berfungsi untuk mengoptimalisasi produktivitas hasil pemanenan dan tebang angkut oleh petani tebu. Inovasi alat ini tercipta dari tangan trampil Moch. Noor Fajar Rohmatullah, Moh. Miftachul Fadhil, dan Retno Muji Rahayu. 

“Dengan Magic Mechine Sugar Cane, petani dapat mengoptimalkan jumlah tenaga kerja untuk kegiatan pertanian yang lain. Implementasi Magic Mechine Sugar Cane hanya membutuhkan tiga orang pekerja guna memudahkan proses panen tebu," kata ketua tim, Moch. Noor Fajar Rohmatullah kepada Sariagri, Kamis (26/8). 

Noor Fajar menambahkan rincian kegiatan tenaga kerja dari alat ini, yang dibutuhkan antara lain satu orang operator mesin dan dua orang pengendali lahan. Selama ini, imbuhnya, mobilisasi pada proses tebang angkut dilakukan dengan memuat hasil tebu yang sudah dipotong ke dalam truk untuk dibawa ke pabrik.

 

Truk yang digunakan memiliki kapasitas 6-8 ton atau 10-12 ton. Tebu yang digiling di suatu pabrik gula jelas hanya sebagian kecil saja yang akan menjadi gula. Jika 1 kuintal tebu mempunyai rendemen 10 persen, maka hanya 10 kilogram gula yang didapat dari 1 kuintal tebu tersebut. 

“Data inilah yang kemudian menjadi rujukan tim kami dalam mencari pemecahan masalah dengan konsep pengoptimalan pengiriman hasil panen ke pabrik yang dihasilkan Magic Machine Sugar Cane, yaitu dengan mengirimkan hasil panen tebu dalam bentuk cair atau nira guna mengoptimalakan volume pengiriman," kata dia. 

Mekanisme kerja alat ini beber Noor Fajar, yakni pertama, proses pemotongan daun tebu yang dilakukan pada bagian alat yang menjorok kedepan guna memisahkan antarbatang tebu dengan daunnya.

Kedua, proses pemotongan batang tebu pada bagian bawah. Proses tersebut berfungsi untuk memisahkan akar dengan batang dalam proses pemanenan tebu.

Ketiga, proses penggilingan atau pemerahan dilakukan oleh dua komponen penggilingan dengan tujuan proses nira yang dihasilkan dapat maksimal. 

“Ampas tebu yang sudah selesai dari proses pemerahan akan keluar melalui cerobong dengan dibantu conveyor. Sedangkan nira yang sudah terpisah dengan ampas tebu akan melalui tahap penyaringan guna meisahkan bagian ampas tebu yang masih ikut ke dalam nira. Setelah melalui tahap penyaringan nira akan disimpan pada tabung khusus dengan suhu 10 derajat Celcius agar kualitas nira tetap terjamin,” ucapnya. 

Spesifik Magic Mechine Sugar Cane memiliki tinggi sekitar 2,5 meter, lebar 2,5 meter dan panjang 3 meter. Adapun mesin yang dibuat dapat memudahkan operator dalam menjalakan mesin serta menyesuikan dengan kondisi lahan tebu yang ada.

Baca Juga: Magic Machine Sugar Cane, Inovasi Alsintan Memudahkan Panen Tebu
Mahasiswa Unsoed Kembangkan Pertanian dalam Kotak Tertutup ''Nanofarm''

Rangkaian Magic Mechine Sugar Cane memiliki tenaga motor penggerak utama yaitu disel. Disel dapat menggerakan beberapa komponen mesin, antara lain cane carier, cane cuter, dan roll gillingan.

Alat ini telah yang didaftarkan dalam Program Kreativitas Mahasiswa-Karsa Cipta (PKM-KC) dan berhasil mendapatkan pendanaan dari Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia (Kemendikbud RI) 2021.