Bakal Jadi Sejarah, Penyembuhan HIV Diuji ke Manusia

Ilustrasi pengidap HIV. (Pixabay)

Editor: Tatang Adhiwidharta - Selasa, 21 September 2021 | 16:50 WIB

Sariagri - Sebuah penelitian untuk penyembuhan penyakit HIV kini semakin menemukan titik terang. Sebab, pengeditan gen CRISPR-Cas9 ke tikus yang menunjukkan keberhasilan, kini telah disetujui untuk menjalani uji klinis pada manusia.

Terapi berbasis CRISPR EBT-101 yang dibuat oleh Excision Biotherapeutics akan segera menjalani uji coba pada manusia setelah menerima izin FDA.

Menurut laporan Excision, terapi baru ini dapat menggantikan standar perawatan terapi retroviral yang mencegah replikasi HIV tetapi tidak benar-benar menghilangkannya dari tubuh sepenuhnya.

Terapi tersebut pada dasarnya berarti pasien terus menjalani pengobatan sambil mengalami efek samping parah yang berdampak pada kualitas hidupnya sendiri.

Penelitian ini dipimpin oleh Dr Kamel Khalili, pelopor dalam pengembangan teknologi pengeditan gen berbasis CRISPR, pengobatan baru telah menunjukkan bahwa EBT-101 dapat secara efektif mengeluarkan DNA proviral HIV dari genom sel dan jaringan yang berbeda, termasuk sel manusia yang terinfeksi HIV dan sel dan jaringan tikus manusiawi.

Baca Juga: Bakal Jadi Sejarah, Penyembuhan HIV Diuji ke Manusia
Mengenal Merica Aleppo Serta Manfaat Kesehatannya

Para peneliti, bekerja sama dengan Tricia H. Burdo, PhD, Associate Professor dan Associate Chair of Education di Departemen Mikrobiologi, Imunologi, dan Peradangan, mengungkapkan bahwa teknologi pengeditan gen juga mampu menghilangkan SIV - virus yang terkait erat dengan HIV, yang berasal dari genom primata non-manusia.

"Uji coba klinis menyoroti suksesi yang diatur dengan baik dari temuan penelitian akademis dari Temple, sekarang dengan terjemahan (dari temuan tersebut) untuk pengobatan untuk orang yang hidup dengan infeksi HIV-1, yang merupakan perkembangan yang menarik," pungkasnya.