Tim Abmas ITS Ciptakan Inovasi Teknologi untuk Tingkatkan Produksi Olahan Rumput Laut

Ilustrasi - Budidaya rumput laut.(Wikimedia)

Editor: M Kautsar - Selasa, 4 Januari 2022 | 12:10 WIB

Sariagri - Tim Pengabdian kepada Masyarakat (Abmas) Departemen Fisika, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, berupaya menyelesaikan melimpahnya bahan baku rumput laut di pesisir kampung nelayan Kota Surabaya yang tidak terolah dengan baik. Melihat masalah itu, Tim Abmas ITS berinovasi dengan merancang alat pencampur (mixer) dan pemilah minyak (spinner) untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas produk olahan rumput laut.

Ketua tim Abmas ITS, Lila Yuwana menjelaskan, terobosan ini untuk membantu UKM Kelompok Tani Mangrove Wonorejo Rungkut agar rumput laut yang dihasilkan bisa higienis.

“Inovasi alat ini selain mampu menjamin meningkatnya kapasitas produksi, juga sekaligus mempercepat proses produksinya,” kata Lila Yuwana dalam keterangan resmi yang dibagikan kepada Sariagri, Selasa (4/1).

Lila mengatakan kegiatan difokuskan pada budidaya rumput laut Cottonii karena jenis ini diketahui mengandung nutrisi dan protein nabati tinggi yang bermanfaat sangat baik bagi tubuh. Dalam pengelolaan rumput laut Cottonii, UKM Kelompok Tani Mangrove sebetulnya telah memperhatikan dan mematuhi regulasi pemerintah.

“Proses pembuatan olahan makanan berbahan baku Cottonii ini pun juga menggunakan sumber daya lokal. Sehingga dampak positif dari pengembangan produk olahan makanan berbahan baku rumput laut ini adalah dapat menyerap tenaga kerja dari masyarakat sekitar UKM Kelompok Tani Mangrove,” bebernya.

Mengenai produk inovasi mixer dan spinner, Lila menyebutkan alat ini dirancang dengan sederhana dan dapat memenuhi kebutuhan besar.

Untuk kapasitas mixer pengolah didesain dapat menampung tujuh kilogram rumput laut. Sedangkan spinner pengolah dapat memproses sekitar empat kilogram rumput laut.

“Sehingga alat ini dapat meningkatkan efisiensi waktu dan kapasitas produksi olahan kue untuk per harinya. Dari hasil uji coba, alat ini dapat bekerja selama 21 menit yang mana dua kali lebih cepat dibanding sebelumnya yang mencapai waktu 46 menit,” ungkapnya.

Lebih lanjut, Lila memaparkan mixer yang ada juga dilengkapi dengan motor listrik berdaya listrik 0,5 HP yang mempunyai putaran 1400 rpm.

Pemilihan motor listrik ini didasarkan dengan memperhatikan konsumsi listrik yang digunakan agar tidak terlalu besar. Selain itu, spinner juga dibuat menggunakan bahan stainless steel yang ramah untuk produk makanan yang menjadikan makanan menjadi lebih sehat dan higienis.

Baca Juga: Tim Abmas ITS Ciptakan Inovasi Teknologi untuk Tingkatkan Produksi Olahan Rumput Laut
Penangkapan Ikan Dipercaya Akan Buat Anjlok Populasi Penguin Afrika

Dosen Departemen Fisika ITS tersebut berharap, melalui kegiatan ini masyarakat yang tergabung dalam UKM Kelompok Tani Mangrove dapat turut serta mengembangkan potensi daerah, khususnya sumber daya rumput laut CottoniiHal ini bertujuan untuk dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat sekitar daerah mangrove Wonorejo Rungkut Surabaya

“Dengan alat ini pula harapannya dapat meningkatkan diversifikasi produk dengan kualitas dan kuantitas yang baik,” pungkasnya.