Smart Water Meter Solusi untuk Budidaya Ikan Patin

Ilustrasi - Ikan patin. (Antara/KKP)

Editor: M Kautsar - Kamis, 10 Maret 2022 | 12:00 WIB

Sariagri - Guru Besar STEI Institut Teknologi Bandung, merancang smart water meter, sebuah teknologi (IoT) untuk membantu budidaya ikan patin. Salah satu lokasi penerapan aplikasi ini adalah masyarakat di Kampung Patin Provinsi Riau. 

Menurut Trio, Kampung Patin merupakan sebuah desa wisata di Kabupaten Kampar, Provinsi Riau yang menjadi salah satu sentra pengolahan ikan patin terbesar di Indonesia. Saat ini, Kampung Patin mampu menghasilkan 15 ton ikan patin per harinya. “Uniknya, di sana semua rumah memiliki kolam budidaya ikan patin,” ujar Trio dikutip dari laman ITB.

Sebagai nilai tambah, para warga juga mengembangkan beberapa UMKM yang mengolah dan menjajakan produk berbahan dasar ikan patin seperti ikan selai, kerupuk, dan abon.

Sebelumnya budidaya ikan patin di kampung tersebut dirasa cukup sulit karena masih mengandalkan metode-metode konvensional. Sementara tingkat sensitivitas ikan patin tinggi terhadap kondisi lingkungan sehingga mengharuskan warga untuk terus mengontrol kualitas air.

Akhirnya warga lebih banyak menggunakan bahan kimia dan alat-alat yang tidak efisien yang dikhawatirkan menimbulkan kesalahan pengukuran dan menurunkan produktivitas kolam ikan patin. Dengan bantuan berbagai mitra, Trio kemudian merancang smart water meter yang dapat mengatasi permasalahan tersebut.

“Sistem dapat melakukan pengukuran kualitas air secara otomatis selama 24 jam menggunakan sensor dan teknologi IoT sehingga hasilnya dapat diakses dari jarak jauh,” katanya.

Teknologi smart water meter juga mampu menyediakan infografis perubahan kualitas air terhadap waktu. Harapannya, data tersebut dapat digunakan untuk memastikan kondisi kolam selalu optimal dan pada akhirnya, dapat meningkatkan kualitas produkasi budidaya ikan patin.

Trio menjelaskan bahwa teknologi tersebut dilengkapi dengan berbagai fitur penunjang seperti dapat mengukur pH, suhu, kekeruhan, dan kadar oksigen terlarut. “Konsumsi dayanya pun rendah dan menggunakan sumber daya listrik berbasis matahari,” katanya.

Baca Juga: Smart Water Meter Solusi untuk Budidaya Ikan Patin
UMM Kenalkan Masyarakat Malang Budidaya Lele Sistem Biona

Dalam sistem ini, modul elektronik dipasangkan pada sebuah pelampung oranye yang menurut Trio bertujuan untuk menyiasati level air kolam yang kerap naik dan turun. Kemudian, pada bagian kanan dan kiri, terdapat dua buah panel surya yang dilengkapi baterai apabila sewaktu-waktu kondisi cuaca mendung. Terakhir, sensor-sensor serta antena untuk menjangkau gateway LoRa juga dipasang pada bagian tengah tubuh smart water meter.

“Untuk menampilkan hasil pengukuran, kami membuat sebuah aplikasi yang disebut patinku.comAplikasi tersebut dapat membantu analisis status perangkat dan sensor serta memperlihatkan dinamika berbagai parameter," ujarnya.

Video terkini: