Pertama di Asia Tenggara, Google Luncurkan EIE Untuk Mengukur Emisi di NTB

Google memasang alat pengukur emisi di NTB. (Sariagri/Yongki)

Editor: M Kautsar - Jumat, 22 April 2022 | 21:00 WIB

Sariagri - Provinsi NTB terpilih sebagai Provinsi pertama di Indonesia, bahkan se-Asia Tenggara yang dipilih oleh Google untuk penerapan Environmental Insights Explorer (EIE). Peluncuran ini merupakan inisiatif Google untuk membantu ribuan kota dengan data dan analisis dalam mengurangi emisi global.

EIE menggunakan sumber data pemetaan dan kapabilitas pemodelan untuk membantu kota dan pemerintah setempat mengukur sumber emisi, melakukan analisis, dan menyusun strategi untuk mengurangi emisi guna membangun fondasi untuk tindakan yang efektif.

Gubernur NTB, Zulkieflimansyah menyambut baik atas peluncuran EIE karena mampu mengintegrasikan isu lingkungan dengan mengggunakan teknologi untuk membantu kehidupan warga NTB menjadi lebih baik. "NTB adalah provinsi pertama di Indonesia bahkan yang pertama di Asia Tenggara yang dipilih oleh Google untuk launching EIE ini,
Sungguh menjadi kehormatan yang luar biasa bagi kami," kata Zulkieflimansyah.

Adapun data dari EIE menyebutkan bahwa Provinsi NTB menghasilkan 1.3 juta ton karbondioksida pada tahun 2020, menurun dari 2.7 juta ton pada tahun 2019 serta 3,4 juta ton pada tahun 2018.

"Ini berkah pandemi juga jadi menurun mobilitas masyarakat, data yang dihasilkan oleh EIE sangatlah penting dari kami mengambil kebijakan dalam merealisasikan misi pembangunan kami yakni Asri dan Lestari," lanjutnya.

Zulkieflimansyah mengatakan bahwa inisiasi Google ini sangat relevan yakni Misi NTB Asri dan Lestari dalam Pembangunan NTB Gemilang yang bertujuan untuk Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan yang Berkelanjutan. Program yang sangat populer yakni 'NTB Hijau' dan Program perubahan perilaku 'NTB Zero Waste'

"Asri, kita ingin agar mata kita dimanjakan dengan kota-kota yang bukan hanya penuh dengan sampah namun indah sehingga kita betah berada di dalamnya dan lestari sustainablity pada hutan kita yang sesuai dengan NTB Hijau," tuturnya.

Dia juga mengatakan bahwa dengan adanya data dari EIE dapat membantu pemerintah dalam merealisasikan tujuan kebijakan, seperti pengembangan transportasi umum, meningkatkan taraf hidup masyarakat dan pengembangan kendaraan listrik. "Kita sudah mampu memproduksi kendaraan listrik sendiri, bahkan coolstorage untuk nelayan kita bisa direalisasikan," tuturnya.

Baca Juga: Pertama di Asia Tenggara, Google Luncurkan EIE Untuk Mengukur Emisi di NTB
Menristek: Ekonomi Sirkular Jadi Arus Utama Mitigasi Perubahan Iklim



Sementara itu, Direktur Hubungan Pemerintah dan Kebijakan Publik Google Indonesia Putri Alam mengatakan bahwa EIE membantu Pemerintah lokal dalam menangkal emisi karbon dan menentukan cara untuk menguranginya.

"Alat ini tersedia dari 20 Ribu kota dan pemerintah daerah termasuk di negara seperti Jepang dan Australia, Besar harapan kami ini akan menjadi alat yang bisa membantu pemerintah daerah di Indonesia," pungkasnya.