Jaga Ketahanan Pangan, Ini Trobosan Kementerian Sains Malaysia

Ilustrasi drone (Pixabay)

Editor: Dera - Rabu, 29 Juni 2022 | 18:30 WIB

Sariagri -  Kementerian Sains, Teknologi, dan Inovasi Malaysia (Ministry of Science, Technology, and Innovation/MOSTI) memiliki 27 solusi teknologi yang siap diterapkan secara luas untuk membantu negara menangani masalah ketahanan pangan dalam jangka pendek.

Dalam keterangannya, seperti dilansir Bernama, MOSTI menjelaskan solusi teknologi tersebut dibagi menjadi beberapa klaster yaitu benih, pupuk hayati, pupuk booster, penggunaan drone, testing, dan internet of things (IoT), serta akuakultur dan pakan ternak.

Semua solusi teknologi tersebut merupakan hasil penelitian dan pengembangan (litbang) lokal yang dibiayai oleh pemerintah,” terang kementerian itu.

Beberapa contoh solusi teknologi yang diperkenalkan adalah sistem fertigasi (pemupukan dan pengairan) otomatis, pertanian vertikal, dan aquaponik yang dikombinasikan dengan kecerdasan buatan (AI) yang mampu beroperasi di daerah terpencil dan menekan biaya operasi melalui energi surya Nano Light Energy Panel (NLEP) sebagai sumber energi utama.

Pemanfaatan teknologi tersebut dapat diterapkan pada berbagai jenis penghijauan berdasarkan kesesuaian kawasan dan kebutuhan pasar.

MOSTI menyebut teknologi internet of things dan block chain akan dimanfaatkan dengan solusi teknologi lainnya untuk mempercepat agroindustri.

Sementara penggunaan pupuk hayati cerdas, teknologi penyerapan nutrisi, dan teknologi konservasi tanah dapat meningkatkan produktivitas tanaman karena berbagai teknologi tersebut mampu mengatasi masalah kenaikan harga pupuk menyusul terbatasnya pasokan bahan akibat krisis global.

“Teknologi itu akan mengurangi ketergantungan pupuk, dan subsidi pupuk dapat dikurangi secara bertahap, kata MOSTI.

Baca Juga: Jaga Ketahanan Pangan, Ini Trobosan Kementerian Sains Malaysia
Drone Penyemprot Bantu Petani Singkong di Kamboja Hemat Waktu dan Uang

Kementerian Sains Malaysia menambahkan bahwa produk dan teknologi yang telah diidentifikasi akan dibahas secara rinci dengan Kementerian Pertanian dan Industri Makanan untuk memastikan teknologi yang diperkenalkan tersebut sesuai untuk diterapkan berdasarkan lokalitas dan kebutuhan sektor tertentu.

“MOSTI yakin bahwa teknologi yang diusung mampu memberikan dampak efektif dalam menjamin ketahanan pasokan pangan dengan biaya yang wajar serta mengurangi ketergantungan terhadap tenaga kerja asing,” jelas kementerian itu.