Keren! Bantu Pengolahan Lahan Petani, ITS Kembangkan Traktor Tangan Bertenaga Listrik

Traktor tangan bertenaga listrik karya dosen dan mahasiswa Teknik Mesin ITS yang tergabung dalam tim KKN Abmas. (Foto: Istimewa)

Editor: M Kautsar - Selasa, 30 November 2021 | 12:00 WIB

Sariagri - Menjumpai keluhan petani di Desa Wanar, Kecamatan Pucuk, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur atas tingginya beban biaya pengeluaran membeli solar untuk operasional mesin traktor, mendorong tim mahasiswa dari Departemen Teknik Mesin Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) berinovasi.

Tim yang tergabung dalam Kuliah Kerja Nyata dan Pengabdian kepada Masyarakat (KKN Abmas) berbasis produk mengembangkan inovasi traktor tangan bertenaga listrik.

Mewakili tim, Alief Wikarta menuturkan traktor tenaga listrik tersebut dikembangkan untuk membantu para petani dalam pengelolaan lahan.

Lebih lanjut, dosen Departemen Teknik Mesin ITS ini menerangkan traktor tangan tersebut dirancang khusus menggunakan baterai lithium-ion sebagai penyimpanan energinya. Berdasarkan penjelasannya, penggunaan baterai ini membawa beberapa keunggulan.

“Keunggulannya antara lain pengisian daya lebih cepat, kepadatan daya yang tinggi, kekuatan baterai lebih lama, dan kemasan yang lebih ringan,” beber juru bicara tim, Alief Wikarta kepada Sariagri, Senin (29/11).

Lebih jauh, pembina tim mobil formula listrik ITS, Anargya ini menuturkan semakin banyak penggunaan produk teknologi bertenaga listrik, baik untuk transportasi maupun pertanian, maka akan semakin banyak pula manfaat yang diterima.

Pasalnya, teknologi bertenaga listrik tidak menghasilkan emisi gas buang, sehingga lebih ramah terhadap lingkungan. Selain itu, energi listrik yang lebih murah berdampak pada penghematan biaya operasional yang signifikan dibandingkan dengan bahan bakar minyak.

Inovasi traktor tangan listrik yang dipelopori oleh tujuh dosen dan 15 mahasiswa Departemen Teknik Mesin ITS ini juga telah dihibahkan untuk kelompok petani di Desa Wanar, Pucuk, Lamongan.

Kegiatan ini dilaksanakan sejak pertengahan tahun hingga November 2021. Menurut Alief, Desa Wanar dipilih sebagai target penelitian sebab kerap dijadikan mitra kerja oleh ITS dalam hal implementasi teknologi pertanian.

Baca Juga: Keren! Bantu Pengolahan Lahan Petani, ITS Kembangkan Traktor Tangan Bertenaga Listrik
Pertahankan Lumbung Pangan, Lampung Segera Miliki Pertanian Berbasis Smart Farming

Dikatakan Alief, meski sempat terkendala oleh Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) beberapa waktu lalu, namun kegiatan ini dapat dirampungkan dengan baik.

“Ke depan, saya berharap adanya pengembangan lanjutan dari produk pertanian bertenaga listrik ini,” tandasnya penuh harap.